Danau Toba sepertinya sudah menjadi sebuah kewajiban ketika mengunjungi Sumatera Utara. Di sini, wisatawan akan disuguhkan dengan keindahan alam di sekitar Danau Toba dan air yang jernih.
Dalam mencari penginapan sangat mudah, karena di sekitar Danau Toba banyak tersedia hotel dan mess. Satu hal yang harus diperhatikan adalah memastikan makanan yang dimakan apakah halal atau gak, karena mayoritas masyarakatnya adalah non muslim.
Pulau Samosir
Pulau Samosir adalah sebuah pulau kecil yang letaknya terdapat di tengah-tengah Danau Toba. Jika mengunjungi Danau Toba, maka Pulau Samosir merupakan opsi yang harus dipertimbangkan.
Di Pulau ini, akan banyak ditemukan pusat oleh-oleh khas kota Samosir yang autentik. Selain itu, dapat juga ditemukan patung-patung khas suku yang tinggal di Pulau Samosir. Pulau Samosir juga akan menampakkan pemandangan alam yang indah di sekeliling pulau.
Istana Maimun
Istana Maimun saat ini telah menjadi ikon dari kota Medan, Sumatera Utara. Istana ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Deli. Memiliki luas 2700 meter persegi dan terdapat lebih dari 30 ruangan dengan konsep desain interior yang menggabungkan budaya Melayu, Islam, Italia dan Spanyol.
Di dalam Istana Maimun sendiri, pengunjung dapat melihat secara langsung koleksi perabotan kuno yang dulunya digunakan pada masa penjajahan Belanda. Ada foto kerajaan Sultan yang pernah menempati Istana dan koleksi berbagai macam senjata kuno.
Untuk dapat memasuki Istana Maimun, tiap orang hanya dikenakan biaya Rp5 ribu.
Baca Juga: Unik, 5 Jajanan Manis Khas Sumatera Barat Ini Wajib Kamu Cobain Nih!
Masjid Agung Medan
Masjid Agung Medan ini dirancang oleh seorang arsitektur ternama yang berasal dari Belanda. Aristek ini juga merupakan perancang dari kemewahan pada Istana Maimun. Bentuk bangunan ini berbentuk segi delapan dengan desain bangunan perpaduan antara Maroko, Eropa, Melayu dan juga Timur Tengah.
Bentuk denah unik ini menjadikan masjid ini berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya. Hal ini menjadikan keunikan tersendiri yang menjadi karakteristik pada masjid. Selain itu, pada setiap penjuru masing-masing diberikan beranda dengan atap yang tinggi yang berkubah berwarna hitam.
Pada masing-masing beranda ini terdapat pintu utama dan tangga penghubung antara pelataran dengan lantai suci utama yang lebih tinggi.
Air Terjun Telaga Dwi Warna
Keindahan sekeliling air terjun serta keunikan dari airnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Untuk dapat mencapai lokasi Air Terjun Telaga Dwi Warna, kamu harus melewati hutan. Jika takut tersesat saat melewati hutan, maka dapat menyewa seorang pemandu jalan.
Air pada air terjun ini memiliki dua warna, yaitu putih keabu-abuan dan biru. Untuk air warna biru cenderung memiliki suhu yang lebih dingin daripada putih keabu-abuan. Perbedaan warna yang dihasilkan disebabkan adanya kandungan belerang dan fosfor dalam air.
• Masjid Aziz
Masjid Aziz adalah bangun bersejarah di Kabupaten Langkat yang dibangun pada masa Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah (1897-1927) . Masjid yang berdiri diatas lahan seluas 18.000 meter persegi didirikan hanya dalam waktu 18 bulan dengan menelan biaya sekitar 200.000 ringgit.
Masjid Aziz memadukan corak arsitektur Tiongkok, Persia, Timur Tengah dan Melayu. Menara yang menjulang di halaman masjid serta ukiran pada pintu-pintunya bernuansa arsitektur Tiongkok. Sementara bangunan utamanya bercorak Timur Tengah dan India dengan lebih dari sembilan kubah. Di dalamnya terdapat bangunan segi sembilan dengan tiang menjulang ke atas. Tempat khatib berkhutbah berbentuk mihrab berundak yang cukup tinggi seperti pelaminan raja.
Sungai Dua Rasa
Sungai Dua Rasa
Terletak di Negeri Gugung, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, sungai ini memiliki keunikan tersendiri.
Pasalnya, pengunjung bisa merasakan sensasi air sungai yang kemungkinan tidak ada ditempat lain.
Seperti namanya, air di sungai ini bersuhu dingin dan panas. Namun, alirannya tidak menyatu.
Aliran sungai Dua Rasa ini dipisahkan dengam dua sumber mata air yang berbeda.
Tidak hanya itu, di lokasi sungai juga terdapat pemandangan yang masih sangat alami, karena terdapat pepohonan serta udara yang sejuk.
Sungai Dua Rasa ini dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar dua jam dari Kota Medan, dan memiliki dua jalur dari Jalan Lintas Medan – Berastagi dan Jalan Besar Delitua.
• Air Terjun Jodoh Semelir
Air Terjun Jodoh Semelir adalah salah satu keajaiban Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di Dusun Pamah Semelir, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara ini masih sangat alami dan belum banyak diketahui wisatawan.
Air terjun ini berada pada sebuah lembah atau biasa disebut dengan daerah Pamah dalam bahasa Karo yang berada di deretan Bukit Barisan bercuaca sangat dingin. Selain dingin, lokasi ini juga berudara bersih serta memiliki pemandangan pegunungan yang luar biasa indahnya.
• Kawasan Wisata Batu Katak
Kawasan Wisata Batu Katak tidak jauh keberadaannya dari Tempat Wisata Bukit Lawang yang sudah terkenal hingga mancanegara. Objek wisata ini terletak sekitar 7 kilometer dari Pekan Bohorok atau sekitar 80 kilometer dari kota Medan.
Di tempat wisata alam Batu Kodok ini Anda dapat menikmati pemandangan alam yang sangat indah dan menarik dengan rasa nyaman dan tenang. Pepohonan yang rindang dan sejuk serta terkadang terlihat Siamang bergelantungan diatas pohon.
Di tempat wisata ini Anda juga dapat melakukan aktivitas arung jeram dengan arus yang cukup deras dan sebagian ada yang tenang, cocok untuk anak-anak.
Di Tempat Wisata Batu Kodok juga banyak terdapat tempat wisata lainnya yang dapat Anda kunjungi seperti Gua Jodoh, Gua Pupuk Mentar dan Gua Mbelin, Gua Air dan Rafting, Gua Batu Rizal dan Gua Pintu Angin, Melihat Bunga Bangkai dan Treaking 1 hari Gunung Kapur,
• Arung Jeram Sei Wampu
Arung Jeram Sei Wampu merupakan Tempat Wisata Keren Di Kabupaten Langkat yang wajib Anda coba. Tempat ini sudah sangat terkenal sebagai salah satu Tempat Rafling Terbaik Di Sumatera Utara. Tempat wisata ini terletak di Desa Maryke, Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara atau berjarak 77 kilometer dari kota Medan dan sekitar 56 kilometer dari kota Binjai.
Menyelusuri sungai sepanjang 13 kilometer diatas sebuah perahu karet sambil mengayuh dayung merupakan panorama memukai yang begitu mengagumkan seiring dengan laju perahu yang tak menentu.Pemandangan disekitar lokasi dengan batuan putih dimana dari sela-selanya mengalir air panas yang mengandung belerang merupakan pemandangan unik yang dapat Anda saksikan saat melakukan Arung Jeram di Sungai Wampu.
• Air Terjun 24 Tingkat
Kabupaten Langkat yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser memiliki keragaman keindahan alam yang menarik untuk dinikmati. Salah satunya adalah Air Terjun 24 Tingkat yang terletak di Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Air terjun ini memiliki tingkatan hingga 24 tingkatan dengan ketinggian dari lima meter hingga 30 meter. Air terjun yang letaknya tersembunyi dan belum banyak diketahui wisatawan ini memiliki panorama yang indah dan memesona.
Pantai Mutiara
Obyek Wisata di Pantai Mutiara
1. Pondok asri Serbaini
Pantai asri yang dikelola keluarga Serbaini ini tidak hanya menampikkan keindahan alam dan kejernihan ombak lautnya saja, namun juga tersedia pondok-pondok istirahat dengan harga sewa dari Rp 25.000 hingga Rp 30.000 saja sedangkan pada hari libur dari Rp 30.000 hingga Rp 40.000 dengan fasilitas ruang rapat atau aula besar dengan harga terpisah.
2. Karaoke gratis
Selain harga masuk yang hanya Rp 8.000 per orang serta pondok istirahat yang hanya dikenai Rp 25.000 hingga Rp 40.000, pantai ini terutama di pondok juga menawarkan karoke gratis sehingga liburan keluarga dan kerabat menjadi semakin erat dan berkesan.
3. Spot sunrise dan sunset
Terlatak di hadapan selat Malaka yang sibuk, pantai ini menghadirkan sunrise dan sunset indah di sebelah Barat pulau di Indonesia terutama karena lokasi nya yang jauh dari keramaian dan kebisingan sehingga menjadikan Pantai Mutiara ini terlihat makin eksotis
Rumah Tjong A Fie
Rumah ini dulunya ditempati oleh orang terkaya di Medan pada masa lampau. Beliau meninggal pada tahun 1926 akibat pendarahan otak. Ia meninggalkan warisan berupa rumahnya yang menjadi saksi sejarah pada masa penjajahan dan juga sekarang sebagai sebuah museum.
Di sini, kita dapat melihat bagaimana kehidupan dari Tjong A Fie beserta dengan ketiga istrinya dan anak-anaknya. Terdapat juga berbagai foto-foto tentang hubungan antara Tjong A Fie dengan penguasa Belanda dan banyak peralatan rumah yang dulunya digunakan oleh Tjong A Fie.
Dengan biaya masuk Rp35 ribu, kamu sudah bia menjelajahi rumah Tjong A Fie dan mempelajari sejarah dari hidupnya